gravatar

Apakah IHSG Bakal Kembali Menguat?

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal mencoba untuk kembali menguat, tapi apakah indeks akan bergerak menguat?

Positifnya harga komoditas diharapkan mampu mengangat indeks saham ini untuk menguat. "Kenaikan harga minyak WTI bisa menjadi faktor positif pasar Asia pada hari ini," jelas jelas analis Samuel Sekuritas Indonesia Lana Soelistianingsih dalam risetnya di Jakarta, Senin (20/12/2010).

Tapi, kabar tak sedap yang datang dari Bank Dunia yang mewaspadai ketidakstabilan ekonomi makro Indonesia. Dalam paporan kuartal III Bank Dunia untuk ekonomi Indonesia memberikan catatan mengenai kemungkinan ketidakstabilan ekonomi Indonesia akibat meningkatnya kerentanan di pasar modal.

Bank Dunia menilai Kenaikan IHSG sebesar 40 persen ytd dan turunnya imbal hasil SUN sebesar 280 bps (dari 9,9 persen menjadi 7,1 persen) untuk obligasi 10 tahun dan 230 bps (dari 8,8 persen menjadi 6,5 persen) untuk obligasi lima tahun tidak lepas dari masuknya modal asing sehingga patut diwaspadai sebagai sumber kerentanan pasar ketika terjadi pembalikan arus modal, yang selanjutnya bisa menyeret ketidakstabilan ekonomi makro.

Sementara indeks saham di Amerika Serikat (AS) bergerak mixed pada akhir pekan lalu. Dilansir dari Reuters, Sabtu Dow Jones turun 7,34 poin atau 0,06 persen ke 11.491,91. Indeks S & P naik tipis 1,03 poin atau 0,08 persen menjadi 1.243,90. Indeks Nasdaq Composite Index naik 5,66 poin atau 0,21 persen ke 2.642,97.

Tapi, ada sentimen positif bagi pasar Amerika. Survei Bloomberg untuk consumer spending bulan Nopember diperkirakan naik 0,5 persen mom, dari 0,4 persen mom pada bulan Oktober lalu. Disaat yang sama permintaan untuk barang tahan lama, tidak termasuk mobil dan pesawat, naik 0,2 persen mom. Pendapatan masyarakat diperkirakan juga naik 0,2 persen mom, dari 0,5 persen mom pada realisasi bulan Oktober.