gravatar

Harga Beras Naik, Petani Tak Ikut Untung!

JAKARTA - Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir mengakui,  kenaikan harga beras tidak  banyak memberikan keuntungkan bagi petani. Pasalnya, petani hanya memiliki sekitar o,3 hektare (ha) dari total luas lahan.

Lebih lanjut, Winarno mengatakan, sebetulnya petani juga senang jika harga pembelian beras dan gabah tinggi. Karena dapat mendorong petani untuk terus memproduksi tanaman pangan dan tidak beralih ke usaha tani lainnya,namun, harganya juga tidak harapkan setinggi saat ini.

Winarno menambahkan, untuk menekan harga beras, kata Winarno, memang harus diatasi dengan impor. "Tapi, impor harus segera ditujukan langsung ke daerah-daerah dimana harga beras masih tinggi," kata Winarno di Jakarta belum lama ini.

Kementerian Perdagangan mencatat, harga beras pada 17 Desember 2010 mencapai Rp7.166 per kg.

Direktur Utama Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Sutarto Alimoeso menyatakan, terjadi gejolak harga beras pada bulan Desember tahun ini. Pasalnya, ada kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras pada Januari 2011, menyusul dikeluarkannya Instruksi Presiden No 7 tahun 2009 tentang kebijakan perberasan.