gravatar

Golkar: Jangan Saling Ancam di Setgab!

JAKARTA - Keretakan partai politik koalisi pemerintahan yang berada di sekretariat gabungan (Setgab) belum terselesaikan. Partai Golkar berharap gaya politik saling serang antara partai koalisi dihentikan.

Sekjen Partai Golkar, Idrus Marham mengatakan dinamika politik di Setgab koalisi merupakan hal lumrah. Pasalnya, Setgab terdiri dari enam partai dengan gaya berbeda. "Setgab dirancang untuk kesetaraan, tidak ada yang mendominasi" kata Idrus saat dihubungi Doplang News, Jumat (24/12/2010).

Idrus berpendapat, kritik Wakil Sekjen PKS Mahfudz Siddiq soal dominasi Partai Golkar dan Demokrat di Setgab tidak bermaksud membuat polemik di tubuh koalisi. "Kalaupun ada pernyataan yang mengkritik bukan tidak baik, tujuannya untuk mengefektifkan," sambungnya.

Namun,  Idrus mengingatkan agar partai koalisi tidak memainkan gaya politik saling menyerang. "Tidak boleh ada yang saling menyerang, menggertak atau mengancam sesama partai koalisi, itu tidak produktif," tegasnya.

Sebelumnya, Partai Demokrat melalui Wakil Sekjennya Saan Mustofa melontarkan pernyataan keras menanggapi ulah PKS. Demokrat kata Saan mempersilahkan PKS hengkang dari koalisi bila tak lagi nyaman mendukung pemerintah.

Pernyataan Saan langsung dibalas Ketua Fraksi PKS Mustafa Kamal. Menurut dia, pernyataan Saan menunjukkan Partai Demokrat sensitif. Baginya, kritik yang disampaikan Mahfudz bertujuan baik untuk pembenahan Setgab yang belum genap berusia setahun.

"Jadi omongan Mahfud adalah upaya reflektif yang penting subtansi, jangan keburu emosi kalau pilihan kata dirasa kurang pas di telinga, substansinya kan positif," kata Mustafa kemarin.