gravatar

BI Rate Belum Perlu Dinaikkan

Ilustrasi. Foto: Corbis
JAKARTA - Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) dinilai belum perlu dinaikkan. Kondisi perekonomian Indonesia, khususnya inflasi, dinilai masih tetap terjaga.

“Kebijakan untuk mempertahankan ataupun menaikkan BI Rate tergantung beberapa hal. Salah satunya progress atau perkembangan ekonomi dalam dan luar negeri,” ujar Direktur Perencanaan Ekonomi Makro Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Bambang Prijambodo di Jakarta kemarin.

Saat ini BI belum perlu menaikkan BI Rate karena stabilitas perekonomian dan inflasi yang tetap terjaga. ”BI Rate sebesar 6,5 persen juga masih cukup untuk mengendalikan tekanan inflasi yang diprediksi akan lebih besar tahun 2011,” katanya.

Selain itu kondisi nilai tukar mata uang rupiah pun masih baik. Dari sisi nilai tukar mata uang, ungkap Bambang, rupiah diprediksi akan terus menguat hingga Juni 2011. Hal ini disebabkan pemberlakuan quantitative easing oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) sehingga nilai tukar dolar AS akan terus melemah terhadap mata uang lain,termasuk rupiah.

Dari sisi stabilitas harga yang berkaitan dengan inflasi, saat ini menyentuh angka 6,3 persen secara tahunan (year on year/yoy), Bambang menilai semuanya masih stabil dan belum memaksa BI untuk menaikkan suku bunga.

“Kalaupun inflasi cukup tinggi nantinya, itu bukan disebabkan faktor permintaan atau demand yang tinggi, tapi dari faktor penawaran yang relatif lebih kecil,” paparnya.

Pemerintah yakin tekanan inflasi hingga akhir tahun mencapai enam persen. Lebih lanjut Bambang menjelaskan, jika kondisi harga barang konsumsi masyarakat dapat dikendalikan, maka BI Rate dapat tetap terjaga pada kisaran 6,5 persen.

Menurut dia, terlalu berisiko apabila BI menaikkan suku bunga acuannya di saat perekonomian dalam negeri masih cukup kuat menjaga tekanan inflasi.

Ekonom Mandiri Sekuritas Destry Damayanti berpendapat senada. Kondisi perekonomian saat ini belum perlu disikapi dengan menaikkan suku bunga acuan BI. “BI Rate belum saatnya naik sekarang,” katanya.

Destry menilai, tekanan inflasi yang saat ini masih terkendali belum memaksa BI untuk menaikkan suku bunga acuannya. Tekanan inflasi lebih disebabkan ketidakstabilan harga pangan, bukan lantaran permintaan yang terlalu tinggi.Yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga stabilitas suplai dan stabilitas harga pangan, khususnya bahan pangan yang banyak dibutuhkan atau dikonsumsi masyarakat.