gravatar

ADB Tawari Indonesia Dana USD9 Miliar


Ilustrasi. Foto: Corbis
TOKYO - Pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan dana senilai USD9 miliar untuk pengembangan pembangkit listrik sinar matahari (solar photovoltaic electricity generation) dari Bank Pembangunan Asia (ADB).

ADB menawarkan dana tersebut jika Indonesia membutuhkan dan jelas perencanaannya. ”ADB bersama Bank Dunia serta Pemerintah Jepang memiliki dana sekitar USD9 miliar khusus untuk pembangkit listrik tenaga matahari bagi negara-negara berkembang. Saat ini yang baru akan dijalankan dari proyek tersebut di Thailand tengah dan Manila, Filipina,” kata Presiden ADB Haruhiko Kuroda di Tokyo, Jepang, kemarin.

Jika Indonesia berkeinginan membuat proyek tersebut dengan perencanaan yang matang, ADB akan mempertimbangkan dan dapat membantu.

Agar bisa memperoleh pembiayaan proyek pembangkit listrik tenaga matahari itu, ada tiga hal penting. Pertama, sudah adanya kerangka kebijaksanaan yang jelas (policy framework) dan telah disetujui semua pihak di negara yang bersangkutan sehingga dapat segera diimplementasikan.

Kedua, negara tersebut sudah jelas perencanaannya mengenai transfer teknologi dari perusahaan pembuat, siap menerima dan mengoperasikan dengan baik di masa depan.

Ketiga, negara tersebut memiliki perencanaan yang jelas mengenai kekuatan finansial untuk pembiayaan proyek itu,baik untuk saat ini dan masa mendatang. Misalnya telah siap dengan pinjaman sindikasi dengan perbankan yang kuat untuk pembiayaan pengoperasian di masa mendatang.

”Apabila tiga hal tersebut telah terencana dengan baik oleh Indonesia, semua jelas hingga rinci, ADB dapat membantu dana pembangunan proyek pembangkit listrik sinar matahari di Indonesia,” ujarnya.

Indonesia memang dinilai potensial untuk proyek tersebut karena letaknya di tengah Khatulistiwa dan berkecukupan matahari sebagai sumber energi.

”Apalagi teknologi sel matahari untuk pembangkit listrik ini kami perkirakan akan jauh lebih murah daripada tenaga angin. Selain itu juga akrab lingkungan dengan matahari yang tidak akan pernah habis,” ujarnya.

Menurut dia, lokasi Indonesia dengan banyak pulau juga sangat menarik untuk pembuatan proyek pembangkit listrik tenaga matahari. ADB sedang mempertimbangkan untuk membantu Kepulauan Maladewa yang juga membutuhkan tenaga listrik.